BAGAIMANA MEMILIH BATERAI YANG TEPAT UNTUK MOD KITA?
Mungkin pertanyaan di atas cukup basic sekali bagi sebagian dari vapers yang sudah memiliki “Jam Terbang” cukup lama di dunia vaping.
Tapi, tidak ada salahnya kita membahas lagi terutama bagi para vapers baru atau masih tergolong pemula.
Dalam memilih baterai, jenis 18650 atau yang lainnya, secara umum kita bisa menggolongkan ke dalam 2 bagian:
1. Kapasitas baterai atau biasa disebut mAh.
2. Maksimum continuous discharge atau ampere (A).
Di sini, kita bisa memilih sesuai kebutuhan kita, jika kita membutuhkan baterai dengan kapasitas besar, maka kita memilih yang pertama.
Biasanya, pada golongan yang pertama sering digunakan untuk regulated mod.
Di golongan ke dua, seringnya digunakan pada mechanical mod, karena lebih mengutamakan power ketimbang kapasitas baterai.
Tapi, tidak menutup kemungkinan, baterai dengan ampere (A) tinggi juga digunakan pada regulated mod.
Baterai dengan mAh besar, umumnya mempunyai ampere yang rendah, dan baterai dengan ampere tinggi memiliki nilai kapasitas yang rendah.
Jadi, sesuaikan dengan kebutuhan. Misalnya, jika anda membutuhkan power seperti untuk cloud chasing, baterai dengan ampere tinggi adalah pilihan yang terbaik.
Analoginya seperti ini, seorang pembalap mobil, lebih mengutamakan power pada mesinnya ketimbang sopir taksi yang lebih memilih irit pada bensinnya.
Jika anda sering menggunakan ohm tinggi misalnya, maka power tidak dibutuhkan di sini, tapi anda lebih mengutamakan kapasitas baterai (mAh) agar baterai tidak cepat habis.
Kapasitas (mAh) dan Ampere (A)
Secara teori, mAh yang tertulis pada label baterai akan menghasilkan nilai yang sama pada outputnya.
Misalnya, baterai dengan kapasitas 3000mAh, akan menghasilkan 3000 milliamp per jam. Tetapi kadang kenyataannya tidak seperti itu.
Biasanya output yang dihasilkan dibawah atau minimal mendekati 3000mAh.
Mungkin kita akan berfikir, ada tidak baterai dengan mAh dan Ampere yang tinggi juga? Jawabannya ada, tapi hanya sekedar tulisan.
Memang, kalau bisa idealnya sih seperti itu, tapi sampai sekarang belum ada teknologi yang mampu untuk menciptakannya.
Antara mAh dan Ampere, selalu harus ada yang “dikorbankan”. Memilih kapasitas tinggi, berarti kita harus rela mendapatkan ampere yang kecil, demikian juga sebaliknya.
Tapi bukan tidak mungkin, jika suatu saat nanti, ada yang bisa menemukan atau menciptakan baterai yang bisa balance antara keduanya.
Sebagai ringkasan, gunakan pedoman ini untuk membeli sebuah baterai:
1. Pastikan membeli baterai yang authentic. Karena banyak beredar baterai-baterai clone/palsu di pasaran.
2. Sesuaikan spek baterai (mAh dan A) dengan mod/device. Terutama bagi yang beralih menggunakan mechanical mod.
3. Jangan hanya tergiur dengan harga yang murah. Banyak baterai murah dengan embel-embel label mAh atau Ampere yang tinggi, tapi kenyataannya jauh berbeda.
Komentar
Posting Komentar